JUDUL :

EKONOMI DIGITAL DAN KEMISKINAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA 

PENULIS :

Dr. Amaluddin, S.E., M.Si. 

SINOPSIS :

Buku Ekonomi Digital dan Kemiskinan di Kawasan Timur Indonesia menghadirkan analisis mendalam mengenai transformasi pembangunan di wilayah timur Nusantara di tengah revolusi digital abad ke-21. Disusun berdasarkan pendekatan komprehensif dan berbasis bukti, buku ini mengupas keterkaitan erat antara tiga pilar utama pembangunan — ekonomi digital sebagai penggerak, modal manusia sebagai fondasi, dan pengentasan kemiskinan sebagai tujuan akhir. Melalui paparan yang lugas dan ilmiah, pembaca diajak memahami bagaimana teknologi digital dapat menjadi katalisator perubahan sosial-ekonomi di wilayah yang selama ini menghadapi keterbatasan infrastruktur, ketimpangan akses, serta rendahnya kualitas sumber daya manusia.

Keunggulan buku ini terletak pada fokusnya yang spesifik terhadap Kawasan Timur Indonesia (KTI), wilayah yang kerap terpinggirkan dalam studi pembangunan nasional. Buku ini tidak hanya memetakan tantangan yang kompleks—mulai dari kesenjangan digital hingga kemiskinan multidimensi—tetapi juga menawarkan solusi berbasis kebijakan dan inovasi lokal yang realistis. Di dalamnya, pembaca akan menemukan pengembangan Digital Economy Index (DEI) dan Human Capital Index (HCI) sebagai alat ukur orisinal untuk menilai kesiapan digital dan kualitas modal manusia di KTI. Pendekatan empiris ini menjadikan buku ini tidak sekadar refleksi akademik, melainkan juga panduan strategis bagi peneliti, pembuat kebijakan, dan pelaku pembangunan.

Ditulis dengan gaya analisis yang tajam namun mudah dipahami, buku ini menjadi ajakan untuk membangun masa depan digital yang inklusif bagi seluruh penjuru Indonesia. Ekonomi Digital dan Kemiskinan di Kawasan Timur Indonesia bukan hanya menawarkan data dan teori, melainkan visi konkret tentang Indonesia yang terhubung, setara, dan berdaya saing di era digital. Buku ini adalah bacaan wajib bagi siapa pun yang ingin memahami arah baru pembangunan nasional—dari pinggiran menuju pusat kemajuan.