Misteri Ponorogo Kutho Kulon: Sebelum Perjanjian Giyanti 1755 M
JUDUL :
Misteri Ponorogo Kutho Kulon
(Sebelum Perjanjian Giyanti 1755 M)
PENULIS :
Ahmad Baihaqi, S.Ag., M.Pd.
SINOPSIS :
Buku Misteri Ponorogo Kutho Kulon (Sebelum Perjanjian Giyanti 1755 M) menghadirkan penelusuran sejarah yang mendalam mengenai jejak peristiwa penting di Ponorogo menjelang Perjanjian Giyanti tahun 1755 M. Melalui pendekatan historis dan budaya, buku ini berusaha membuka tabir misteri yang selama berabad-abad tersimpan di balik situs-situs bersejarah, tradisi, dan manuskrip kuno yang tersebar di wilayah Ponorogo, khususnya kawasan Kutho Kulon.
Pembaca diajak menelusuri dinamika politik, sosial, dan religius masyarakat Jawa pada masa-masa genting menjelang pembagian kekuasaan Mataram. Kisah tokoh-tokoh lokal, pengaruh kerajaan besar, serta peran spiritualitas masyarakat Ponorogo ditampilkan sebagai bagian integral untuk memahami bagaimana daerah ini turut menorehkan perannya dalam sejarah Nusantara.
Lebih dari sekadar penyajian data historis, buku ini juga mengupas narasi mistis dan kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat. Situs makam kuno, legenda rakyat, serta tradisi lisan dihubungkan dengan fakta sejarah sehingga menghasilkan potret kehidupan Ponorogo yang tidak hanya sarat misteri, tetapi juga mengandung makna simbolis mendalam.
Dengan bahasa yang komunikatif sekaligus analisis yang tajam, buku ini relevan bagi kalangan akademisi—peneliti sejarah, arkeologi, maupun kebudayaan—serta masyarakat umum yang ingin memahami sisi lain perjalanan Ponorogo. Misteri Ponorogo Kutho Kulon menjadi jendela untuk melihat bagaimana sejarah, budaya, dan spiritualitas berpadu dalam membentuk identitas lokal menjelang lahirnya era baru pasca-Perjanjian Giyanti 1755 M.